Hewan Uji
Kelinci
Kingdom : Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Lagomorpha
Famili :
Leporidae
Genus : Orycrolagus
Species :
Oryctolagus cuniculus
Masa hidup :
5 - 10 tahun
Masa produksi : 1 - 3 tahun
Masa bunting : 28-35 hari (rata-rata 29 - 31 hari)
Masa penyapihan : 6-8 minggu
Umur dewasa :
4-10 bulan
Umur dikawinkan :
6-12 bulan
Siklus kelamin : Poliestrus dalam
setahun bisa 5 kali bunting
Siklus berahi :
Sekitar 2 minggu
Periode
estrus : 11 - 15
hari
Ovulasi : Terjadi
pada hari kawin (9 - 13 jam kemudian)
Fertilitas :
1 - 2 jam sesudah kawin
Jumlah kelahiran :
4- 10 ekor (rata-rata 6 - 8)
Volume darah :
40 ml/kg berat badan
Bobot dewasa :
Sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor
Kelinci juga merupakan hewan uji
yang sering digunakan selain tikus. Contohnya kelinci albino Hewan ini biasanya
digunakan untuk uji iritasi mata karena kelinci memiliki air mata lebih sedikit
daripada hewan lain dan sedikitnya pigmen dimata karena warna albinonya
menjadikan efek yang dihasilkan mudah untuk diamati. Selain itu, kelinci juga
banyak digunakan untuk menghasilkan antibody poliklonal. Kelinci digunakan
sebagai hewan percobaan karena memiliki struktur anatomi dan fisologi yang
mirip dengan manusia.
Kelinci
telah dimanfaatkan dalam penelitian imunologi selama bertahun-tahun terutama
yang berkaitan dengan struktur imunoglobulin dan kontrol genetik
pembentukannya. Selain itu, kelinci biasa digunakan untuk tempat produksi
antibodi poliklonal untuk digunakan sebagai reagen imunologi . Itu ukuran tubuh
dan volume darah relatif besar, akses mudah ke sistem vaskular, dan tubuh besar
yang ada informasi tentang pemurnian imunoglobulin kelinci adalah beberapa
alasan kelinci lebih disukai daripada yang lain spesies hewan laboratorium umum
untuk produksi antibodi poliklonal (G.Fox, et al., 201
Kelinci (Oryctolagus cuniculus) yang dipelihara di
indonesia sebagaian besar adalah keturunan kelinci yang berasal dari belanda
dan termasuk jenis ukurannya yaitu hidup kurang dari 2 kg berat hidup.
Kelinci
memiliki membran nikitin atau kelompok ketiga yang berkembang baik. Selama
tidur atau anaesthesia membran tersebut menutup kornea. Bidang pandangnya
sangat luas mencapai 190o untuk setiap bola mata dan karena pupilnya dapat
berdilatasi maksimal, kepekaannya terhadap cahaya ± delapan kali kemampuan
manusia. Telinga kelinci memiliki banyak pembuluh darah dan berfungsi untuk
mengatur panas tubuh serta pengumpul bunyi. Karna bagian telinga mudah luka
maka tidak diperkenankan untuk mengikat dibagian telinga.
Ruangan
thoraxnya relatif lebih kecil dibanding ruang abdomennya. Panjang usus termasuk
caecum dan perut kelenjar ± 10 kali panjang badan. Organ limfoid utama pada
usus terdiri dari limfoid apendiks dan sacculus rotundus (ileocaecl tonsil).
Kerangka tulangnya sangat mudah patah dan hanya merupakan 8 % dari berat
keseluruhan kelinci.
Jantung kelinci relatif kecil dan berbeda dengan
mamalia lainnya dalam hal katup antriovetricular yang kanan. Pada kelinci katup
tersebut berbentuk biscupid (dua ujung lancip) sedangkan mamalia yang lain
tricupid (tiga ujung lancip).
Kelinci memiliki vena yang berbanding tipis dan
sangat mudah sobek. Testesnya baru turun pada umur 12 minggu. Terdapat 8 – 10 kelenjar
mammae yang terletak pada garis yang memanjang dari leher sampai daerah
inguinal. Air susunya kaya lemak da protein. Gigi pada kelinci tumbuh terus
menerus sehingga pertumbuhan yang berlebih sering terjadi pada gigi seri yang
dapat tumbuh 10-12 cm setahun. Dengan komposisi ggi kelinci terdiri dari 2/1
gigi seri, 0/0 gigitaring, 3/2 premolar dan3/3 molar (gigi geraham).
Sel darah neotrofil kelinci (terutama pada kasus
peradangan bernanah) mirip eosinofil karena mengandung banyak granul eosinofil
dalam sitoplasma. Neotrofil tersbut dikenal juga dengan nama psedoeosinofil,
heterofil atau amfofil. Neotrofil dan limfosit terdapat dalam jumlah yang
hampir sama banyak yaitu 30-70% dari total sel darah putih. Sel basofil pada
kelinci relaatif lebih banyak, yaitu 2-7% dibanding hewan mamalia lainnya.
Sifat-sifat, Kelinci pada umunya tidak berbahaya
bila didekati dan dipegang dengan lembut. Akan tetapi kadang-kadang pejantan
dewasa dan betina yang baru melahirkan dapat menggigit atau mencakar dengan kai
belakangnya, terutama bila diperlakukan dengan kasar atau pengekangan
(restrain) tidak sempurna. Kelinci yan dewasa
kelamin (berumul lebih dari 3 bulan) sering saling berkalahi, oleh
karena itu hewan-hewan tersebut harus dikandang sendiri-sendiri (satu ekor dalam
satu kandang). Pejantan dan betina hanya dicampurkan pada saat akan kawin, hal
ini untuk mencegah timbulnya gejala bunting (Pseudo pregnancy), infertilitas
sdan terjadinya luka karena berkelahi.
Cara mengekang, bila kelinci dibawa ketempat yang
jaraknya tidak jauh, maka cara pengekangan yang terbaik adalah tangan yang satu
memegang kulit dibagian leher dan tangan lainnya memegang bagian belakang atau
dipegang dengan satu tangan dipunggung. bila dipindahkan ke tempat yang jauh,
kelinci diletakkan di atas lengan dengan kepala dijepit dilipatan sikut. Bila
kelinci dibawa dengan kendaraan dalam jarak jauh sebaikknya digunakan kotak
khusus yang ventilasinya cukup dan mudah dipindah-pindahkankan untuk
menghindari stress. Jangan memindahkan keinci dengan cara memegang telinganya.
Nutrisi, makanan kelinci harus mengandung 16-20%
serat kasar, 14-18% protein kasar dan tidak lebih dari 2500 kcal/hari. Total
makanan kelinci ± seberat 100g/hari bagi kelinci yang beratnya sekitar 2 kg.
kadar serat kasar yang terlalu tinggi akan mengakibatkan rendahnya defisiensi
makannya dan mengakibatkan kepekaan terhadap radang usus. Bila serat kasar
lebih rendah dari 6 % akan mengakibatkan diare dan makan bulunya sendiri. Serat
kasar bermanfaat sebagai pengisis (bulk) perut. Kelinci memerlukan air minum
sekitar 10 ml dan makanan sekitar 5 g untuk setiap 100 g berat badan perhari.
Kelinci yang sedang menyusui anak memerlukan lebih banyak air maupun makanan,
yaitu mencapai 90 ml air dan 450 g makanan perhari per 100 g berat badan.
Kandang
kelinci harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
1. Dibuat dari bahan yang kuat, tidak ada
bagian yang tajam.
2. Lantai kandang teruat dari kawat yang
diameter lubangnya 1 x 2,5 cm, mudah dibersihkan, tidak rusak oleh pengaruh
cuaca buruk, berukuran portable dan dilengkapi denganalat minum dan makanan.
3. Kelinci betina ditempatkan 1 ekor dalam
1 kandang yang ukuranya sesuai dengan besarnya hewan. Kelinci yang beratnya
mencapai 2 kg memerlukan 0,14 m2/ekor. Untuk ukuran 2-5 kg memerlukan kandang
yang luasnya 0,37 m2/wkor. Betina yang menyusui anak, memerlukan tambahan
kandang seluas 0,19 m2/ekor.
4. Suhu kandang kelinci yang ideal adalah
antara 18o – 21oC dan kelembaban
30 – 50 %.
Pencegahan penyakit, kelinci di indonesia sangat peka terhadap coccidiosis dan kudis. Kedua penyakit tersebut sangat merugikan dan cara penanggulangan yang terbaik adalah melalui pencegahan yang mengutamakan kebersihan dan pemberiaan obat-obatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar