Minggu, 05 September 2021

Hewan Uji (Kelinci)


 

Hewan Uji

Kelinci

Kingdom                                 : Animalia

Filum                                      : Chordata

Kelas                                       : Mammalia

Ordo                                        : Lagomorpha

Famili                                     : Leporidae

Genus                                      : Orycrolagus

Species                                    : Oryctolagus cuniculus

Masa hidup                             : 5 - 10 tahun

Masa produksi                        : 1 - 3 tahun

Masa bunting                          : 28-35 hari (rata-rata 29 - 31 hari)

Masa penyapihan                    : 6-8 minggu

Umur dewasa                          : 4-10 bulan

Umur dikawinkan                   : 6-12 bulan

Siklus kelamin                         : Poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting

Siklus berahi                           : Sekitar 2 minggu

 Periode estrus                         : 11 - 15 hari

Ovulasi                                   : Terjadi pada hari kawin (9 - 13 jam kemudian)

Fertilitas                                 : 1 - 2 jam sesudah kawin

Jumlah kelahiran                    : 4- 10 ekor (rata-rata 6 - 8)

Volume darah                         : 40 ml/kg berat badan

Bobot dewasa                                                            : Sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor

 

            Kelinci juga merupakan hewan uji yang sering digunakan selain tikus. Contohnya kelinci albino Hewan ini biasanya digunakan untuk uji iritasi mata karena kelinci memiliki air mata lebih sedikit daripada hewan lain dan sedikitnya pigmen dimata karena warna albinonya menjadikan efek yang dihasilkan mudah untuk diamati. Selain itu, kelinci juga banyak digunakan untuk menghasilkan antibody poliklonal. Kelinci digunakan sebagai hewan percobaan karena memiliki struktur anatomi dan fisologi yang mirip dengan manusia.

            Kelinci telah dimanfaatkan dalam penelitian imunologi selama bertahun-tahun terutama yang berkaitan dengan struktur imunoglobulin dan kontrol genetik pembentukannya. Selain itu, kelinci biasa digunakan untuk tempat produksi antibodi poliklonal untuk digunakan sebagai reagen imunologi . Itu ukuran tubuh dan volume darah relatif besar, akses mudah ke sistem vaskular, dan tubuh besar yang ada informasi tentang pemurnian imunoglobulin kelinci adalah beberapa alasan kelinci lebih disukai daripada yang lain spesies hewan laboratorium umum untuk produksi antibodi poliklonal (G.Fox, et al., 201

Kelinci  (Oryctolagus cuniculus) yang dipelihara di indonesia sebagaian besar adalah keturunan kelinci yang berasal dari belanda dan termasuk jenis ukurannya yaitu hidup kurang dari 2 kg berat hidup.

Kelinci memiliki membran nikitin atau kelompok ketiga yang berkembang baik. Selama tidur atau anaesthesia membran tersebut menutup kornea. Bidang pandangnya sangat luas mencapai 190o untuk setiap bola mata dan karena pupilnya dapat berdilatasi maksimal, kepekaannya terhadap cahaya ± delapan kali kemampuan manusia. Telinga kelinci memiliki banyak pembuluh darah dan berfungsi untuk mengatur panas tubuh serta pengumpul bunyi. Karna bagian telinga mudah luka maka tidak diperkenankan untuk mengikat dibagian telinga.

Ruangan thoraxnya relatif lebih kecil dibanding ruang abdomennya. Panjang usus termasuk caecum dan perut kelenjar ± 10 kali panjang badan. Organ limfoid utama pada usus terdiri dari limfoid apendiks dan sacculus rotundus (ileocaecl tonsil). Kerangka tulangnya sangat mudah patah dan hanya merupakan 8 % dari berat keseluruhan kelinci.

Jantung kelinci relatif kecil dan berbeda dengan mamalia lainnya dalam hal katup antriovetricular yang kanan. Pada kelinci katup tersebut berbentuk biscupid (dua ujung lancip) sedangkan mamalia yang lain tricupid (tiga ujung lancip).

Kelinci memiliki vena yang berbanding tipis dan sangat mudah sobek. Testesnya baru turun pada umur 12 minggu. Terdapat 8 – 10 kelenjar mammae yang terletak pada garis yang memanjang dari leher sampai daerah inguinal. Air susunya kaya lemak da protein. Gigi pada kelinci tumbuh terus menerus sehingga pertumbuhan yang berlebih sering terjadi pada gigi seri yang dapat tumbuh 10-12 cm setahun. Dengan komposisi ggi kelinci terdiri dari 2/1 gigi seri, 0/0 gigitaring, 3/2 premolar dan3/3 molar (gigi geraham).

Sel darah neotrofil kelinci (terutama pada kasus peradangan bernanah) mirip eosinofil karena mengandung banyak granul eosinofil dalam sitoplasma. Neotrofil tersbut dikenal juga dengan nama psedoeosinofil, heterofil atau amfofil. Neotrofil dan limfosit terdapat dalam jumlah yang hampir sama banyak yaitu 30-70% dari total sel darah putih. Sel basofil pada kelinci relaatif lebih banyak, yaitu 2-7% dibanding hewan mamalia lainnya.

Sifat-sifat, Kelinci pada umunya tidak berbahaya bila didekati dan dipegang dengan lembut. Akan tetapi kadang-kadang pejantan dewasa dan betina yang baru melahirkan dapat menggigit atau mencakar dengan kai belakangnya, terutama bila diperlakukan dengan kasar atau pengekangan (restrain) tidak sempurna. Kelinci yan dewasa  kelamin (berumul lebih dari 3 bulan) sering saling berkalahi, oleh karena itu hewan-hewan tersebut harus dikandang sendiri-sendiri (satu ekor dalam satu kandang). Pejantan dan betina hanya dicampurkan pada saat akan kawin, hal ini untuk mencegah timbulnya gejala bunting (Pseudo pregnancy), infertilitas sdan terjadinya luka karena berkelahi.

Cara mengekang, bila kelinci dibawa ketempat yang jaraknya tidak jauh, maka cara pengekangan yang terbaik adalah tangan yang satu memegang kulit dibagian leher dan tangan lainnya memegang bagian belakang atau dipegang dengan satu tangan dipunggung. bila dipindahkan ke tempat yang jauh, kelinci diletakkan di atas lengan dengan kepala dijepit dilipatan sikut. Bila kelinci dibawa dengan kendaraan dalam jarak jauh sebaikknya digunakan kotak khusus yang ventilasinya cukup dan mudah dipindah-pindahkankan untuk menghindari stress. Jangan memindahkan keinci dengan cara memegang telinganya.

Nutrisi, makanan kelinci harus mengandung 16-20% serat kasar, 14-18% protein kasar dan tidak lebih dari 2500 kcal/hari. Total makanan kelinci ± seberat 100g/hari bagi kelinci yang beratnya sekitar 2 kg. kadar serat kasar yang terlalu tinggi akan mengakibatkan rendahnya defisiensi makannya dan mengakibatkan kepekaan terhadap radang usus. Bila serat kasar lebih rendah dari 6 % akan mengakibatkan diare dan makan bulunya sendiri. Serat kasar bermanfaat sebagai pengisis (bulk) perut. Kelinci memerlukan air minum sekitar 10 ml dan makanan sekitar 5 g untuk setiap 100 g berat badan perhari. Kelinci yang sedang menyusui anak memerlukan lebih banyak air maupun makanan, yaitu mencapai 90 ml air dan 450 g makanan perhari per 100 g berat badan.

 

 

Kandang kelinci harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :

1.         Dibuat dari bahan yang kuat, tidak ada bagian yang tajam.

2.         Lantai kandang teruat dari kawat yang diameter lubangnya 1 x 2,5 cm, mudah dibersihkan, tidak rusak oleh pengaruh cuaca buruk, berukuran portable dan dilengkapi denganalat minum dan makanan.

3.         Kelinci betina ditempatkan 1 ekor dalam 1 kandang yang ukuranya sesuai dengan besarnya hewan. Kelinci yang beratnya mencapai 2 kg memerlukan 0,14 m2/ekor. Untuk ukuran 2-5 kg memerlukan kandang yang luasnya 0,37 m2/wkor. Betina yang menyusui anak, memerlukan tambahan kandang seluas 0,19 m2/ekor.

4.         Suhu kandang kelinci yang ideal adalah antara 18o – 21oC dan kelembaban

30 – 50 %.

Pencegahan penyakit, kelinci di indonesia sangat peka terhadap coccidiosis dan kudis. Kedua penyakit tersebut sangat merugikan dan cara penanggulangan yang terbaik adalah melalui pencegahan yang mengutamakan kebersihan dan pemberiaan obat-obatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar